AKSIOMA DAN PRINSIP DASAR ETIKA ISLAM
Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua
Apa kabar ? Semoga dalam keadaan baik baik saja dan selalu dalam lindungan-Nya.
Well, di tulisan kali ini, saya akan sedikit memaparkan tentang " AKSIOMA DAN PRINSIP DASAR ETIKA ISLAM"
AKSIOMA
DAN PRINSIP DASAR ETIKA ISLAM
- Etika Dalam Ekonomi Islam
Pandangan Islam terhadap ekonomi,
tepatnya materi ekonomi, yaitu harta sangatlah positif, namun bahwa posisi
harta dalam kehidupan beserta produksinya berbeda dengan
pemanfaatannya. (Nabhani,1996:50)
Dari segi keberadaannya, materi atau
kekayaan merupakan ciptaan Allah. Berbeda
halnya dengan segi pemanfaatan, Islam
mengharamkan pemanfaatan beberapa harta benda, di
antaranya minuman keras. Dalam hal
cara-cara memperoleh, Islam menggariskan hukum
hukumnya, seperti hukum waris. Dapat
dikatakan, bahwa dalam hal pemanfaatan dan cara
memperoleh manfaat terdapat intervensi
hukum Islam. Pada wilayah inilah, ekonomi
bersinggungan dengan aturan-aturan hukum
yang telah digariskan Islam, di mana hukum
Islam yang berkaitan dengan bidang
ekonomi tercakup dalam pembahasan fiqh muamalah.
Namun perlu dikemukakan bahwa antara
ekonomi Islam dengan fiqh muamalah terdapat
garis perbedaan yang harus diperjelas.
Bagian dari fiqh muamalah adalah menetapkan
kerangka di bidang hukum untuk
kepentingan ekonomiIslam, sedangkan ekonomi Islam
mengkaji proses penanggulangan kegiatan
manusia yang berkaitan dengan produksi,
distribusi dan konsumsi dalam
masyarakat. (Kahf,1995:6). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam Islam
masalah ekonomi mendapat tempat tersendiri di mana dengan adanya
intervensi hukum Islam, khususnya dalam
bidang ekonomi menunjukkan adanya perhatian Islam
terhadap bidang tersebut. Semua kegiatan ekonomi Islam secara tidak langsung
dipengaruhi nilai-nilai dasar hukum yang
terdapat dalam al-Qur'an dan al-Sunnah. Dasar-
dasar itulah yang membentuk suatu
paradigma yang diterjemahkan dalam rangkaian sistem
dengan serangkaian kebijakan.
- Upaya Merumuskan Aksioma Prinsip
Dasar Etika Islami dan Prakteknya
Pandangan Islam tentang manusia dalam
hubungannya dengan diri sendiri dan lingkungan sosialnya dapat
direpresentasikan dengan empat aksioma etika yang komprehensif untuk digunakan
sebagai dasar yang memadai dalam merumuskan pernyataan ekonomi.
Meskipun, masing-masing aksioma dijabarkan secara beragam dalam sejarah manusia,
tetapi suatu konsensus yang luas telah berkembang tentang makna komulatifnya
Prinsip-prinsip yang mendasari etika
Islam
- Keesaan
(unity)
Prinsip
keesaan adalah bentuk dimensi vertikal sebagaimana terefleksikan dalam konsep
tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim, baik dalam bidang
ekonomi, politik, sosial dan agama serta mementingkan konsep konsistensi dan
keteraturan
yang menyeluruh.
Prakteknya dalam bisnis :
- Tidak ada diskriminasi baik terhadap
pekerja, penjual, pembeli, serta mitra kerja lainnya (QS.49:13).
- Terpaksa
atau dipaksa untuk menaati Allah SWT (QS. 6:163)
- Meninggalkan
perbuatan yang tidak beretika dan mendorong setiap individu untuk bersikap amanah
karena kekayaan yang ada merupakan amanah Allah (QS. 18:46)
- Keseimbangan (equilibrum)
Prakteknya dalam bisnis :
- Tidak ada kecurangan dalam takaran
dantimbangan
- Penentuan
harga berdasarkan mekanis mepasar yang normal.
- Kebebasan
(free will)
Prakteknya dalam bisnis :
- Konsep
kebebasan dalam Islam lebih mengarah pada kerja sama, bukan persaingan
- apalagi
sampai mematikan usaha satu sama lain. Kalaupun ada persaingan dalam
- usaha
maka, itu berarti persaingan dalam berbuat kebaikan atau fastabiq
al-khairat (berlombalombadalam
kebajikan).
- Menepati kontrak, baik kontrak kerja sama bisnis maupun kontrak kerja dengan pekerja. “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji” (QS. 5:1).
- Tanggungjawab (responsibility)
- Upah harus disesuaikan dengan UMR
(upahminimum regional).
- Economic
return bagi pemebri pinajam modal harus dihitung berdasarkan perolehan
- keuntungan
yang tidak dapat dipastikan jumlahnya dan tidak bisa ditetapkan terlebih
- dahulu
seperti dalam sisitem bunga.
- Islam
melarang semua transaksi alegotoris seperti gharar, system ijon, dan sebagainya.
- Pendekatan Aksioma Dalam Prinsip Ilmu Ekonomi Islam
normatif dan positif. Islam menempatkan
nilai yang tercermin dalam etika pada posisi yang
tinggi. Jadi, etika harus menjadi
kerangka awal dalam ilmu ekonomi. Penjelasan, pemahaman
dan penilaian atas perilaku dan
masalah-masalah ekonomi hingga upaya pencapaian tujuan
ekonomi harus dilakukan dengan kerangka
ilmu sosial yang integral, tanpa mendikotomikan
etika dan realita secara absolut.
Sekian penjelasan tentang "Konsep Etika Bisnis". Sampai jumpa di tulisan- tulisan berikutnya!
Comments
Post a Comment