Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam



Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam

Hakikat Etika Bisnis: 
Etika dalam berbisnis sangatlah penting agar mempererat kerjasama antar satu perusahaan atau lebih, etika tidak hanya untuk anggota perusahaan dan antar perusahaan tetapi juga harus terjalin dengan masyarakat sekitar bisnis yang sedang dijalani untuk menghindari segala bentuk tindak kecurangan serta akan meningkatkan keeratan dalam bisnis
Etika bisnis dalam pandangan ekonomi islam yaitu melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip prinsip nilai kejujuran, keadilan dan kebenaran, serta kemanfaatan bagi usahanya. Etika bisnis dalam islam memposisikan bisnis yang pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah Swt. 
Prinsip Etika Bisnis Islam: 
1. Tauhid; Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa menetapkan batas-batas tertentu atas prilaku manusia sebagai khalifah, untuk memberikan manfa’at pada individu tanpa mengorbankan hak-hak individu lainnya.
Prakteknya dalam bisnis :
a. Tidak ada diskriminasi baik terhadap pekerja, penjual, pembeli, serta mitra kerja lainnya (QS. 49:13).
b. Terpaksa atau dipaksa untuk menaati Allah SWT (QS. 6:163)
c. Meninggalkan perbuatan yang tidak beretika dan mendorong setiap individu untuk bersikap amanah karena kekayaan yang ada merupakan amanah Allah (QS. 18:46)

2. Justice(keadilan); tidak mendzalimi dan tidak di dzalimi, sehingga penerapannya dalam kegiatan ekonomi adalah manusia tidak boleh berbuat jahat kepada orang lain atau merusak alam untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Prakteknya dalam bisnis :
a. Tidak ada kecurangan dalam takaran dan timbangan
b. Penentuan harga berdasarkan mekanis me pasar yang normal.

3. Free will (kehendak bebas); diarahkan kepada kebaikan setiap kepentingan untuk seluruh komunitas islam, baik sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, maupun yang lainnnya.

4. Responsibility; Penerimaan pada prinsip tanggung jawab individu ini berarti setiap orang akan diadili secara personal di hari kiamat kelak.
Aplikasinya dalam bisnis :
a. Upah harus disesuaikan dengan UMR (upah minimum regional).
b. Economic return bagi pemebri pinajam modal harus dihitung berdasarkan perolehan ke-untungan yang tidak dapat dipastikan jumlah-nya dan tidak bisa ditetapkan terlebih dahulu seperti dalam sisitem bunga.
c. Islam melarang semua transaksi alegotoris seperti gharar, system ijon, dan sebagainya.

5.Benevolence(kebenaran); niat, sikap dan perilaku benar dalam melakukan berbagai proses baik itu proses transaksi, proses memperoleh komoditas, proses pengembangan produk maupun proses perolehan keuntungan.
Aplikasinya dalam bisnis menurut Al-Ghazali :
a. Memberikan zakat dan sedekah.
b. Memberikan kelonggaran waktu pada pihak terutang dan bila perlu mengurangi beban-utangnya.
c. Membayar utang sebelum penagihan datang.
d. Adanya sikap ramah, toleran, baik dalam menjual, membeli dan menagih utang.
e.  Jujur dalam setiap proses transaksi bisnis.

6. Kindness of Benevolence (ihsan); melaksanakan perbuatan baik yang dapat memberikan kemanfaatan kepada orang lain, tanpa adanya kewajiban tertentu yang mengharuskan perbuatan tersebut

7. Halal dan haram earning; mengandung kaidah-kaidah hukum dan aturan tentang ritual ibadah dan muamalah untuk membimbing manusia agar hidup layak, patuh pada Allah SWT.

Fungsi Etika
1.Mencari cara untuk menyelaraskan kepentingan dunia bisnis
2. Berperan melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis
3. Memberikan solusi terhadap persoalan bisnis

Indikator Etika Bisnis:
Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan  indikator ini  seseorang pelaku bisnis dikatakan  beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis  apabila  seseorang pelaku  bisnis  atau  suatu perusahaan telah mematuhi   segala   norma  hukum   yang   berlaku   dalam   menjalankan kegiatan bisnisnya.
Indikator  etika   berdasarkan   ajaran   agama.   Pelaku  bisnis   dianggap beretika  bilamana  dalam  pelaksanaan  bisnisnya  senantiasa  merujuk kepada nilai- nilai ajaran agama yang dianutnya.
Indikator etika berdasarkan nilai budaya.  Setiap pelaku  bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

Definisi Bisnis dalam Islam: 

Kata bisnis dalam Al-Qur’an yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir).
dalam Alquran:
Al-Baqarah:282
An-nisa:29
At-Taubah:24
An-nur 37
Fatir:29
As-saff:10
Al-Jumuah:11

Petunjuk Etika Bisnis:
Maisir/perjudian
Az-zhulmu(kezaliman)
Gharar/penipuan/kecurangan
Unsur Riba

Perspektif Islam Menanggapi Etika Bisnis Islam
1. Pihak yg bersaing: Manusia merupakan pusat pengendali persaingan bisnis. la akan menjalankan bisnis terkait dengan pandangannya tentang bisnis yang digeluti, Hal terpenting yang berkaitan dengan faktor manusia adalah segi motivasi dan landasan ketika ia menjalankan praktik bisnis. termasuk persaingan yang terjadi di dalamnya

2.Cara bersaing: Dalam hal ini persaingan itu tidak lagi diartikan sebagai usaha untuk mematikan pesaing lainnya tetapi dilakukan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari usaha  bisnisnya.
Cara baru melihat persaingan
(a)   Paradigma lama:
Yang lain adalah musuh saya
Nama permainan ini adalah kemenangan
Saya lebih baik dari pada mereka
Saya terpisah dari yang lain
(b)   Paradigma baru
Yang lain adalah benchmark saya
Nama permainan ini adalah pembangunan terus menerus
Saya adalah sesuatu yang penting
Saya adalah bagian dari komunitas

3.produk yg dipersaingkan: 
A. Produk
Produk usaha bisnis yang dipersaingkan baik barang maupoun jasa harus halal dan harus sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk menghindari penipuan
B. Harga
Bila ingin memenagnkan persaingan harga produk harus kopmpetitif dalam hal ini tiak diperkenankan membanting harga dengan tujuan menjatuhkan pesaing.
C. Tempat
Tempat usaha harus baik,sehat,bersih dan nyaman harus juga dihindarkan melengkapi tempat usaha dengan hal-hal yang diharamkan untuk menarik pembeli
D.Pelayanan
 Pelayanan
 harus diberikan dengan rama tetapi tidak boleh dengan cara mendekati maksiat.
E. Layanan purna
Merupakan servis yang akan melanggengkan pelanggan.

Comments

Popular posts from this blog

KASUS PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA OLEH OBAT NYAMUK HIT